Isnin, 31 Disember 2012

little bit of practical...

SMKBB2020...
tempat praktikal aku daripada 25 Jun 2012 hingga 19 Oktober 2012....
pada mulanya aku mengajar kelas 1Progresif, 2Aktif, 2Inovatif dengan 4Progresif...
untuk tingkatan 1 hingga 3, kelas Aktif kelas pertama diikuti Progresif, Dinamik dan Inovatif...
untuk tingkatan 4 dan 5 pulak, kelas Sains adalah kelas hadapan diikuti Aktif, Progresif dan Dinamik...
lepas beberapa ketika aku tak mengajar kelas 2Aktif dengan 2Inovatif lagi...
aku ditugaskan pulak mengajar kelas 4Dinamik...
mencabar betul sebab kelas yang aku ajar semuanya boleh dikatakan agak tidak digemari guru-guru...
student memang agak susah dikawal...
memang aku jenis tak mudah marah dan sentiasa senyum walaupun dalam hati agak geram...
gambar kat atas ni masa majlis khatam Al-Quran yang dilangsungkan di sekolah ni...
mereka yang berada di atas ni la peserta-pesertanya...
aku hanya membantu mana yang patut...
majlis-majlis macam ni biasanya banyak mengambil waktu pembelajaran pertama bagi hari jumaat...
kebetulan aku memang ada kelas pada waktu pertama hari jumaat...
boleh dikatakan hampir setiap minggu kelas dibatalkan...
hahahaha aku secara automatik duduk rileks kat dalam bilik guru tunggu kelas relief...
orang lain biasanya dapat relief daripada kertas relief yang disediakan guru yang bertanggungjawab...
aku punya special guru pembimbing aku akan call aku untuk ganti kan dia sepanjang ketiadaan dia dekat dalam sekolah untuk hari tu...
kelas-kelas dia memang mencabar la... haha...
tapi aku suka...
ok lah... nanti aku merapu lagi pasal praktikal aku nie...

Sabtu, 7 Julai 2012

guru pelatih???

tanggal 25 Jun 2012... bermula lah kehidupan aku sebagai guru pelatih di Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Behrang 2020, Tanjong Malim, Perak... name je bandar... tapi student kebanyakannya bukan student bandar pun... memang kampung la student nya... cakap pun style kampung2...

25 Jun 2012... first day... ok lecturer aku suruh datang awal... aku memang dah prepare semua malam sebelum tu... nak dijadikan cerite... aku tak boleh tido la pulak kan... esok nye... aku bangun lambat... pukul 7... ah sudah!!! pegi sekolah da la amik masa 15 minit... kene sampai sebelum 7.20... aku pun dengan kelajuan yang x bape laju mandi, solat subuh tak lupa...

siap semua aku rempit 120... memang tak hengat la aku rempit pagi tu... tapi aku tetap sampai lambat dalam pukul 7.30 jugak sebab aku parking motor je terus lagu Negaraku dimainkan... habis semua lagu dimainkan aku terus pergi pejabat letak beg aku pastu terus turun perhimpunan... baru je lebih kurang 10 minit duduk... kene naik pentas pula perkenalkan diri... nasib baik la first day tu pengetua takde... haha...

abis perhimpunan guru-guru pelatih kumpul kat bilik mesyuarat dengar taklimat yang agak boring... haha... pastu diperkenalkan dengan guru pembimbing... guru pembimbing aku nie guru cemerlang... kat sekolah aku nie ade 2 orang je guru cemerlang... untung la kan aku dapat guru cemerlang jadik pembimbing aku... haha...
kitorang kene pilih minor ape nak ajar... disebabkan subjek perakaunan takde... aku amik la subjek sains... major of course la matematik kn... hehe

pukul 12 camtu baru la kitorang masuk bilik guru... duduk mane meja kosong... kelas relief sume bagi kat guru-guru pelatih yang bertuah... aku tak bertuah sebab tak dapat kelas relief... haha... kul 2.30 tamat la sekolah aku pun terus la balik...

Khamis, 16 Jun 2011

TRUE LOVE (CINTA SEJATI)

... MELANGKAH DI JALAN CINTA ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim....
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi di Cintai oleh sang PENCIPTA adalah segalanya...

Seorang sufi terkenal dan ahli ibadah , Rabi'ah al adawiyah karena Cintanya yang sangat besar pada “PENCIPTANYA” pernah berdoa :

"YA ALLAH, SEANDAINYA IBADAHKU KEPADA-MU KARENA AKU TAKUT MASUK API NERAKA, MAKA MASUKKANLAH AKU KE NERAKA. DAN SEANDAINYA IBADAHKU KEPADA-MU KARENA AKU INGIN MASUK SURGA, MAKA JAUHKANLAH AKU DARI SURGA"

LUAR BIASA.... Begitulah , TIDAK ADA yang dapat menghalangi PENCINTA dengan KEKASIH-NYA . Dan tidak ada perpisahan antara PENCINTA dengan KEKASIH-NYA.

Rabi'ah al-adawiyah sangat dihormati karena KETULUSAN, KEIKHLASAN dan CINTA-NYA pada ALLAH SWT. Kata orang yang pernah melihatnya Rabi'ah al -adawiyah selalu menangis saat beribadah. Airmatanya bercahaya, Demikian pula wajahnya, sajadahnya, bercahaya. Keindahan beribadahlah yang menjadikannya seperti itu.

Ibadah yang indah bukan didasarkan pada rasa takut atau menginginkan sesuatu, seperti takut masuk neraka atau ingin masuk surga.

Kita yakin surga dan neraka itu ada.

Surga dan neraka adalah hadiah atas perilaku kita selama ini.

Biarlah Allah SWT yang menentukan kita masuk surga atau neraka . Dikhawatirkan keinginan atau ketakutan itu menghalangi keikhlasan dan kekhusyukan dalam beribadah. Walaupun beribadah karena ingin masuk surga dan takut neraka itu tidak salah.

"IBADAH YANG INDAH" bukan didasari pada keinginan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Memang benar dalam Al-Quran dan hadis, ada pahala-pahala yang dilipatkan bila dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Tapi jangan sampai kita sibuk menghitungnya.

MEREKA YANG MELANGKAH DIJALAN CINTA , beribadah dengan KETULUSAN, KEIKHLASAN dan CINTANYA kepada ALLAH SWT. BERIBADAH sampai seluruh tubuh ini ikut merasakannya. BERZIKIR sampai TANGAN, KAKI, MATA, TELINGA ikut merasakan MAKNA ZIKIR ITU.

TANGAN yang merasakan MAKNA ZIKIR , TIDAK MUNGKIN BERBUAT JAHAT
KAKI yang merasakan MAKNA ZIKIR , TIDAK MUNGKIN DIPAKAI MELANGKAH UNTUK MENCURI dan MAKSIAT.

MATA yang merasakan MAKNA ZIKIR , TIDAK MUNGKIN digunakan untuk MELIHAT HAL-HAL YANG SIA-SIA dan DIHARAMKAN.

LIDAH yang merasakan MAKNA ZIKIR, TIDAK MUNGKIN BERDUSTA dan MENGAJAK BERBUAT DOSA .

TANGAN inginnya MEMBERI, MENOLONG dan MELAKUKAN KEBAIKAN .

KAKI inginnya MELANGKAH KEARAH KEBAIKAN YANG DI RIDHAI-NYA .

MATA inginnya melihat KEHEBATAN KERAJAAN bumi dan langit agar diri bisa menarik pelajaran dari hal itu .

LIDAH inginnya Memuji Allah SWT dengan ZIKIR dan membaca kitab-Nya (Al-Quran)

Dengan berbuat seperti itu IBADAH akan terasa NIKMAT dan INDAH.

IBADAH tidak selalu berarti berzikir terus menerus di mesjid, tetapi juga berarti MEMFUNGSIKAN seluruh tubuh ini sebaik-baiknya, dengan merasakan tanda-tanda kehadiran-NYA.

Bagi kaum yang berfikir seluruh isi bumi ini adalah tanda-tanda_NYA.

Mereka YANG MELANGKAH di JALAN CINTA TIDAK AKAN MENGANGGAP ;

* BERIBADAH kepada Allah SEBAGAI BEBAN dan KEWAJIBAN.

* Menuntut ILMU Syari'at SEBAGAI KEGIATAN YANG MENYIBUKKAN.

* Bangun pada 1/3 malam terakhir senagai KESULITAN.

* MEMBAYAR ZAKAT sebagai PENGURAS KEKAYAAN.

* HARTA dan KEKAYAAN sebagai MILIK PRIBADI

* BEKERJA SETIAP HARI sebagai UPAYA MENCARI KEHIDUPAN.

TETAPI MEREKA YANG MELANGKAH DI JALAN CINTA menganggap dan melakukan semua itu semata-mata KARENA SANG KEKASIH, IBADAH SUCI UNTUK MERAIH CINTA-NYA. ANTARA PENCINTA dan YANG DICINTA.

***
Pabila Cinta menyerumu, ikutilah dia
Walau jalannya terjal dan berliku.
Dan pabila Sayapnya merangkulmu, serahkanlah jiwamu
Meski pedang tersembunyi dibalik Sayap itu melukaimu..
Dan pabila Ia bicara padamu, yakinlah
Meski pembicaraannya membuyarkan mimpimu...

Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu; Demikian pula ia membunuhmu
Demi hidup jiwamu; Begitu pula demi kematianmu
Apabila dalam kecemasan ;
Hanya kedirian cinta dan suka citanya yang kau cari

Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan putih
Syukuri harimu dengan penuh cahaya harapan.
Tafakur di siang terik dan renungkan pucuk-pucuk getaran cinta.
Pulanglah dikala senja dengan Syukur memenuhi rongga dada.
Dan tidurlah dimalam hari dengan Doa tuk Kekasih dalam sanubari
Dan basahi lidahmu dengan pujian Kehadirat-Nya (kahlil Gibran)

Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah.....
Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....
Sahabatku… kita semua pasti sering mendengar yang namanya Cinta. Bertahun-tahun kita hidup, pernahkah kita merenung sejenak untuk memahami apa arti cinta yang sebenarnya?. Sering kita berusaha untuk mencintai dan dicintai, tetapi terkadang situasi memberikan keadaan yang berbeda dari apa yang kita harapkan. Beberapa orang menemukan cinta sejatinya, dan beberapa orang lainnya hatinya terluka karena cinta. Seorang guru berkata “Salah satu kekuatan yang paling besar di alam semesta ini adalah Cinta”. Bahkan Tuhan menciptakan alam semesta ini karena CintaNya.
Sahabatku, mari kita belajar arti Cinta Sejati dari seseorang yang menghabiskan hidupnya di Jalan Cinta. Semoga Cinta Tuhan selalu menaungi hatimu sahabatku…

with love ..
————————————————


Seorang bijak berkata kepadaku, “Anakku, mari kita bicara tentang cinta. Cinta apa yang kau miliki?” Merasa diri ini memang belum paham apa makna cinta yang sebenarnya, maka aku dengarkan baik-baik setiap hikmah yang menyemburat seperti cahaya.

Anakku, kamu harus membuka hatimu lebar-lebar agar bisa menangkap esensi cinta yang akan aku sampaikan. Simpan pertanyaanmu nanti, karena setiap pertanyaan itu terlahir dari akal. Seperti langit, akal melayang tinggi di atas bumi tempatmu berpijak. Dan kau pun akan jauh dari hati pijakanmu, satu-satunya titik yang mampu menangkap esensi cinta.

Lihat batang bunga mawar itu. Dia punya potensi untuk mempersembahkan bunga merah dan harum yang semerbak. Namun jika batang itu tak pernah ditanam, tak akan pernah mawar itu menghiasi kebunmu. Maka, hanya dengan membuka diri untuk tumbuhnya akar dan daun lah, batang mawar itu akan melahirkan bunga mawar yang harum. Demikian juga dengan hatimu, anakku. Kau harus membukanya, agar potensi cinta yang terkandung di dalamnya bisa merekah, lalu menyinari dunia sekitarmu dengan kedamaian.

Anakku, begitu sering kau bicara cinta. Cinta kepada istri, cinta kepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepada filosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada Tuhan… Apakah isi atau esensi dari cintamu itu? Kau bilang itu cinta suci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama, … Apakah benar begitu, anakku?

Mungkin di kampung kau punya seekor kuda. Begitu sayangnya kau pada kuda itu. Setiap hari kau beri makan, minum, kau rawat bulunya, kau bersihkan, kau ajak jalan-jalan. Seolah kuda itu telah menjadi bagian dari hidupmu, seperti saudaramu. Kau mencintai kuda itu sepenuh hati. Namun, suatu ketika datang orang yang ingin membelinya dengan harga yang fantastis. Hatimu goyah, dan kau pun menjualnya. Cintamu tidak sepenuh hati, karena kau rela menjual cinta. Kau mencintai kuda, karena kegagahannya membuatmu bangga dan selalu senang ketika menungganginya.

Namun, ketika datang harta yang lebih memberikan kesenangan, kau berpaling. Kau cinta karena kau mengharapkan sesuatu dari yang kau cintai. Kau cinta kudamu, karena mengharapkan kegagahan. Cintamu berpaling kepada harta, karena kau mengharapkan kekayaan. Ketika keadaan berubah, berubah pula cintamu.

Kau sudah punya istri. Begitu besar cintamu kepadanya. Bahkan kau bilang, dia adalah pasangan sayapmu. Tak mampu kau terbang jika pasangan sayapmu sakit. Cintamu cinta sejati, sehidup semati. Namun, ketika kekasihmu sedang tak enak hati yang keseratus kali, kau enggan menghiburnya, kau biarkan dia dengan nestapanya karena sudah biasa.

Ketika dia sakit yang ke lima puluh kali, perhatianmu pun berkurang, tidak seperti ketika pertama kali kau bersamanya. Ketika dia berbuat salah yang ke sepuluh kali, kau pun menjadi mudah marah dan kesal. Tidak seperti pertama kali kau melihatnya, kau begitu pemaaf. Dan kelak ketika dia sudah keriput kulitnya, akan kau cari pengganti dengan alasan dia tak mampu mendukung perjuanganmu lagi? Kalau begitu, maka cintamu cinta berpengharapan. Kau mencintainya, karena dia memberi kebahagiaan kepadamu. Kau mencintainya, karena dia mampu mendukungmu. Ketika semua berubah, berubah pula cintamu.

Kau punya sahabat. Begitu sayangnya kau kepadanya. Sejak kecil kau bermain bersamanya, dan hingga dewasa kau dan dia masih saling membantu, melebihi saudara. Kau pun menyatakan bahwa dia sahabat sejatimu. Begitu besar sayangmu kepadanya, tak bisa digantikan oleh harta. Namun suatu ketika dia mengambil jalan hidup yang berbeda dengan keyakinanmu. Setengah mati kau berusaha menahannya. Namun dia terus melangkah, karena dia yakin itulah jalannya. Akhirnya, bekal keyakinan dan imanmu menyatakan bahwa dia bukan sahabatmu, bukan saudaramu lagi. Dan perjalanan kalian sampai di situ. Kau mencintainya, karena dia mencintaimu, sejalan denganmu. Kau mendukungnya, mendoakannya, membelanya, mengunjunginya, karena dia seiman denganmu. Namun ketika dia berubah keyakinan, hilang sudah cintamu. Cintamu telah berubah.

Kau memegang teguh agamamu. Begitu besar cintamu kepada jalanmu. Kau beri makan fakir miskin, kau tolong anak yatim, tak pernah kau tinggalkan ibadahmu, dengan harapan kelak kau bisa bertemu Tuhanmu. Namun, suatu ketika orang lain menghina nabimu, dan kau pun marah dan membakar tanpa ampun. Apakah kau lupa bahwa jalanmu mengajak untuk mengutamakan cinta dan maaf? Dan jangankan orang lain yang menghina agamamu, saudaramu yang berbeda pemahaman saja engkau kafirkan, engkau jauhi, dan engkau halalkan darahnya. Bukankah Tuhanmu saja tetap cinta kepada makhlukNya yang seperti ini, meskipun mereka bersujud atau menghinaNya? Kau cinta kepada agamamu, tapi kau persepsikan cinta yang diajarkan oleh Tuhanmu dengan caramu sendiri.

Anakku, selama kau begitu kuat terikat kepada sesuatu dan memfokuskan cintamu pada sesuatu itu, selama itu pula kau tidak akan menemukan True Love. Cintamu adalah Selfish Love, cinta yang mengharapkan, cinta karena menguntungkanmu. Cinta yang akan luntur ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Dengan cinta seperti ini kau ibaratnya sedang mengaspal jalan. Kau tebarkan pasir di atas sebuah jalan untuk meninggikannya. Lalu kau keraskan dan kau lapisi atasnya dengan aspal. Pada awalnya tampak bagus, kuat, dan nyaman dilewati. Setiap hari kendaraan lewat di atasnya. Dan musim pun berubah, ketika hujan turun dengan derasnya, dan truk-truk besar melintasinya. Lapisannya mengelupas, dan lama-lama tampak lah lobang di atas jalan itu. Cinta yang bukan True Love, adalah cinta yang seperti ini, yang akan berubah ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Kau harus memahami hal ini, anakku.

Sekarang lihatlah, bagaimana Tuhanmu memberikan cintaNya. Dia mencintai setiap yang hidup, dengan cinta (rahman) yang sama, tidak membeda-bedakan. Manusia yang menyembahNya dan manusia yang menghinaNya, semua diberiNya kehidupan. KekuasaanNya ada di setiap yang hidup. Dia tidak meninggalkan makhlukNya, hanya karena si makhluk tidak lagi percaya kepadanya. Jika Dia hanya mencintai mereka yang menyembahNya saja, maka Dia namanya pilih kasih, Dia memberi cinta yang berharap, mencintai karena disembah. Dia tidak begitu, dia tetap mencintai setiap ciptaanNya. Itulah True Love. Cinta yang tak pernah berubah, walau yang dicintai berubah. Itulah cinta kepunyaan Tuhan. Anakku, kau harus menyematkan cinta sejati ini dalam dirimu. Tanam bibitnya, pupuk agar subur, dan tebarkan bunga dan buahnya ke alam di sekitarmu.

Dan kau perlu tahu, anakku. Selama kau memfokuskan cintamu pada yang kau cintai, maka selama itu pula kau tak akan pernah bisa memiliki cinta sejati, True Love. Cinta sejati hanya kau rasakan, ketika kau melihat Dia dalam titik pusat setiap yang kau cintai. Ketika kau mencintai istrimu, bukan kecantikan dan kebaikan istrimu itu yang kau lihat, tapi yang kau lihat

“Ya Allah! Ini ciptaanMu, sungguh cantiknya. Ini kebaikanMu yang kau sematkan dalam dirinya.” Ketika kau lihat saudaramu entah yang sejalan maupun yang berseberangan, kau lihat pancaran CahayaNya dalam diri mereka, yang tersembunyi dalam misteri jiwanya. Kau harus bisa melihat Dia, dalam setiap yang kau cintai, setiap yang kau lihat. Ketika kau melihat makanan, kau bilang “Ya Allah, ini makanan dariMu. Sungguh luar biasa!” Ketika kau melihat seekor kucing yang buruk rupa, kau melihat kehidupanNya yang mewujud dalam diri kucing itu. Ketika kau mengikuti sebuah ajaran, kau lihat Dia yang berada dibalik ajaran itu, bukan ajaran itu yang berubah jadi berhalamu. Ketika kau melihat keyakinan lain, kau lihat Dia yang menciptakan keyakinan itu, dengan segala rahasia dan maksud yang kau belum mengerti.

Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulah kau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta. Cintamu tidak terikat dan terfokus pada yang kau pegang. Cintamu tak tertipu oleh baju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai. Cintamu langsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, dan harta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu. Cintamu langsung melihat Dia.

Dan hanya Dia yang bisa memandang Dia. Kau harus memahami ini, anakku. Maka, dalam dirimu hanya ada Dia, hanya ada pancaran cahayaNya. Dirimu harus seperti bunga mawar yang merekah. Karena hanya saat mawar merekah lah akan tampak kehindahan di dalamnya, dan tersebar bau wangi ke sekitarnya. Mawar yang tertutup, yang masih kuncup, ibarat cahaya yang masih tertutup oleh lapisan-lapisan jiwa. Apalagi mawar yang masih berupa batang, semakin jauh dari terpancarnya cahaya. Bukalah hatimu, mekarkan mawarmu.

Anakku, hanya jiwa yang telah berserah diri saja lah yang akan memancarkan cahayaNya. Sedangkan jiwa yang masih terlalu erat memegang segala yang dicintainya, akan menutup cahaya itu dengan berhala filosofi, agama, istri, dan harta benda. Lihat kembali, anakku, akan pengakuanmu bahwa kau telah berserah diri. Lihat baik-baik, teliti dengan seksama, apakah pengakuan itu hanya pengakuan sepihak darimu? Apakah Dia membernarkan pengakuanmu? Ketika kau bilang “Allahu Akbar,” apakah kau benar-benar sudah bisa melihat keakbaran Dia dalam setiap yang kau lihat? Jika kau masih erat mencintai berhala-berhalamu, maka sesungguhnya jalanmu menuju keberserahdirian masih panjang. Jalanmu menuju keber-Islam-an masih di depan. Kau masih harus membuka kebun bunga mawar yang terkunci rapat dalam hatimu. Dan hanya Dia-lah yang memegang kunci kebun itu. Mintalah kepadaNya untuk membukanya. Lalu, masuklah ke dalam taman mawarmu. Bersihkan rumput-rumput liar di sana, gemburkan tanah, sirami batang mawar, halau jauh-jauh ulat yang memakan daunnya. Kemudian, bersabarlah, bersyukurlah, dan bertawakkallah. InsyaAllah, suatu saat, jika kau melakukan ini semua, mawar itu akan berbunga, lalu merekah menyebarkan bau harum ke penjuru istana.

Semoga Allah membimbingmu, anakku.

***share dr group kt fb***

Cinta bukan Seks tetapi Seks ada dalam Cinta

Cinta adalah sebuah perasaan kerinduan
Datang menyergap di setiap ketinggian malam
Membuat badan panas dan kedinginan
Namun kita terlalu memujakan

Cinta adalah sebuah kejujuran
Tentang bahasa kalbu yg terungkap oleh helai tubuh
Tentang sebuah satiran yg terkena sembilu

Namun kita terlalu menginginkan

Namun Cinta terkadang membutakan
Melupakan akan akal pikiran
Melakukan hal – hal yang terkadang tak terperkirakan
Demi membahagiakan Sang pujaan

Cinta adalah sebuah pengkhianatan
Api cemburu yg terkadang terlalu mengekang kebebasan
Ataupun juga harga diri yg menyelimuti
Namun kita terlalu membutuhkan

Cinta adalah sebuah perasaan terdalam
Sebuah perasaan yang datang mengharu biru jiwa

Dan ketika kesucian cinta kau dapatkan
Kebahagiaan terkekal pun kau genggam

Cinta pun membuat mu menjadi seorang pujangga
Yang akan mungkin membuatmu membuat untaian puisi
Menggoreskan nya di jantung langit
Dengan meminjam warna pelangi
Untuk menggoreskan isi hati

Namun Cinta adalah sebuah anugerah terindah
Rahmat Sang pencipta kepada umat-Nya

Dan biarkan rasa itu mendekam pada setiap jiwa manusia
Karena cinta adalah cinta....Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....
Orang yang mengatakan bahwa cinta dan seks itu adalah dua hal yang sama, berarti dia telah menyamakan orang yang dicintai dengan sepiring makanan, padahal keduanya jauh berbeda. Dengan makanan, kita menginginkannya, namun dengan orang yang dicintai, kita mencintainya.

Agar lebih jelas perbedaan antara cinta dan keinginan (seks), kami akan memaparkan beberapa perbedaan pokok antara kelezatan atau keinginan (seks) dan cinta dalam beberapa poin berikut :

* Kelezatan akan berakhir, sedangkan kebutuhan kita akan cinta akan terus ada ...

Ketika kita menyantap sepiring makanan yang kita sukai, maka kita akan kenyang dan selera kita terhadap makanan tersebut akan hilang, bahkan mungkin kita tidak akan menginginkannya lagi. Inilah yang terjadi pada diri seseorang terhadap lawan jenisnya, ketika cintanya hanya berdasarkan hasrat seksual.

Ketika keinginan kita kepada orang yang dicintai tidak lebih dari seperti keinginan kita pada sepiring makanan, maka ketika kelezatannya sudah berakhir, namun kita tetap memaksakan diri untuk terus memakan makanan tersebut, mungkin pencernaan kita akan terganggu, bahkan mungkin kita akan muntah akibat terlalu banyak makan, sementara kita tidak merasakan kebahagiaan sedikitpun setelah kita meninggalkan meja makan.

Pada saat kita membayangkan menemukan apa yang diinginkan, tetapi justru saat itu kita merasakan ketidakhangatan, lalu kita mulai melirik tempat lain untuk mencari kehangatan dan kasih sayang, maka sesungguhnya kita mulai bergerak untuk menemukan sesuatu yang lebih. Kita merasa bahwa sesuatu itu ada dan sedang berseru di dalam diri kita. Sesuatu itu adalah kebutuhan tanpa batas akan cinta, yang terus menghiba agar dipuaskan, siap untuk disalurkan dan rindu untuk berkembang.

Kelezatan lahir tidak akan memberikan rasa aman dan kestabilan pada diri kita, karena kelezatan itu bukanlah cinta.

* Cinta itu kekal dan selalu baru, sementara kelezatan cepat sirna ...

Pemuasan hasrat seksual tidak dapat memberikan jaminan keabadian cinta pada perasaan seorang manusia. Setiap kali hasrat seksual itu disalurkan, maka hasrat itu akan berhenti memelas dan cinta -yang palsu tentuanya- akan segera hilang.

Oleh karena itu, hubungan intim antara dua anak manusia yang tidak diikat oleh hubungan cinta pasti diiringi oleh rasa lelah, sikap tidak peduli, dan rasa bosan yang muncul akibat sudah merasa puas. Sementara cinta membentuk perasaan selalu peduli kepada orang yang kita cintai. Cinta menciptakan hubungan abadi dengan orang yang kita cintai, di mana setiap hari kita merasakan perasaan yang baru terhadap orang yang kita cintai, perasaan yang tidak dibatasi oleh batas-batas setiap hari, di mana perasaan hari ini tidak ada hubungannya dengan perasaan kemarin.

Oleh karena itu, seorang pecinta hakiki, walaupun dia telah menikmati kelezatan bersama orang yang dicintainya dan telah melewati batas kepuasan seksual, semua itu tidak menyurutkan perhatian dan kepeduliannya terhadap orang yang dicintainya, juga tidak mengurangi hasratnya, bahkan hasrat tersebut semakin bertambah besar. Dia merasa bahwa hasrat itu kembali baru dan terus baru. Dia tidak pernah merasa bosan atau sudah merasa puas dengan kekasihnya.

Justru keingingannya bertambah kuat dan kerinduannya bertambah besar, begitu juga dengan kasih sayangnya, seakan-akan Allah membalas hati pecinta itu dengan tambahan cinta, ridha dan kerinduan.

Ada sebuah puisi Prancis yang bercerita tentang cinta suci ini, ditulis oleh Rosemound Gerar, yang terjemahnya sebagai berikut :

Setiap hari aku mencintaimu
dengan cinta yang bertambah-tambah
Hari ini aku mencintaimu lebih dari cintaku kemarin
dan kurang dari cintaku besok
Ada pun tidak lagi menggelisahkanmu

Cinta adalah suatu proses yang selalu baru, aktif dan dinamis. Cinta selamanya tidak suka dengan keadaan stagnan atau baku. Cinta adalah aktivitas yang selalu baru, sebab cinta tidak bermaksud memiliki orang lain, namun cinta juga tidak hanya puas dengan memiliki.

* Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan cinta, sementara kelezatan dapat digantikan oleh apa saja ...

Terkadang seseorang mau mengganti makanan yang diinginkannya dengan makanan lain yang mirip dengan makanan tersebut. Begitu juga orang yang kita cintai -berdasarkan cinta palsu- saat kehilangan keistimewaan atau kelezatannya, dapat diganti dengan orang lain yang dapat memberikan kelezatan yang kita kira itulah cinta. Faktor seksual adalah faktor buta yang mendorong seorang pria berhubungan dengan seorang wanita. Artinya, wanita mana saja dapat berhubungan dengan pria mana saja dan pria mana saja dapat berhubungan dengan wanita mana saja. Terkadang hubungan ini dapat berlangsung walaupun masing-masing pihak tidak saling mengenal.

Adapun cinta, ia membuka mata hati untuk melihat hakiki sebenarnya dan nilai-nilai moral yang ada pada diri orang yang dicintai. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengganti orang yang kita cintai dengan orang lain, siapa pun dia, sekalipun lebih cantik atau lebih tampan. Bahkan seorang pecinta sejati terkadang sama sekali tidak lagi menginginkan hubungan intim dengan orang lain, karena cintanya kepada orang yang dicintainya. Kelezatan yang ada di alam ini tidak bisa menggantikan senyuman yang senantiasa dinantinya dari orang yang dicintainya.

Gambaran-gambaran ini mungkin terlihat terlalu romantis, tetapi inilah hakikat yang dicari oleh setiap orang yang membaca realita dan sejarah.

Di antara cerita sejarah yang populer tentang hal ini adalah kisah Antonio, seorang panglima besar Romawi, yang menikah dengan Cleopatra, ratu Mesir. Namun setelah begitu lama menikah, panglima itu kehilangan keseimbangannya, saat mengetahui Cleopatra meninggalkannya, ketika dia sibuk berperang bersama para komandan pasukan Romawi. (Cleopatra mengira bahwa Antonio telah tewas).

Antonio pun mengejar Cleopatra, tanpa mempedulikan apa pun. Karena itu, dia kehilangan kekuasaannya yang besar, kekuasaan yang meliputi sebagian besar wilayah kekuasaan Romawi. Kejadian ini mendorong Plotark, seorang sejarawan Romawi, untuk mengomentarinya. Dia berkata : “Sesungguhnya jiwa para pecinta hanya akan tenang di utbuh orang yang mereka cintai.”

Selanjutnya, adalah kisah panglima paling agung dan paling besar, juga paling kita cintai tetapi -maaf- kami tidak banyak menyebutkan beliau dalam pembahasan kami tentang cinta. Beliau adalah panglima dan nabi besar, Muhammad SAW, yang mengenal cinta hakiki. Cinta beliau itu terus berkembang di dalam hati hingga setelah kematian kekasih beliau, tanpa ada seorang pun yang dapat menggantikannya.

Beliau mencintai Sayyidah Khadijah ra, dengan cinta yang kekuatan dan ketinggiannya mampu membuka hati Muhammad SAW dan memenuhinya setiap tahun. Bahkan cinta ini tidak padam dengan wafatnya Khadijah ra.

Setahun setelah wafat Khadijah ra, salah seorang sahabat perempuan datang menemui Rasulullah SAW dan berkata : “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak ingin menikah? Engkau memiliki tujuh tanggungan dan tugas dakwah yang penting.” Tiba-tiba Rasulullah SAW menangis dan bersabda : “Apakah ada orang lain setelah Khadijah?”

Seandainya Allah SWT tidak memerintahkan beliau untuk menikah dengan istri-istri beliau setelah Khaadijah ra, tentu beliau tidak akan menikah lagi dan tidak akan melupakan Khadijah ra. sekalipun setelah berlalu empat belas tahun dari wafatnya . Tidak ada seorang wanita pun yang dapat menggeser kedudukan Khadijah ra. di hati Muhammad SAW, bahkan ‘Aisyah ra. sendiri, istri yang paling dicintai beliau berikutnya, tidak mampu menempati kedudukan Khadijah ra. di hati beliau.

Pada hari penaklukan Makkah, beliau memasuki kota Makkah dengan kemenangan dan keberuntungan. Orang-orang Quraisy pun meminta ampunan dari beliau. Saat itu beliau melihat seorang perempuan tua yang datang dari jauh. Beliau segera meninggalkan kerumunan dan mendekati perempuan tua tersebut, lalu berbicara dengannya. Tidak berapa lama, beliau melepaskan mantel beliau dan meletakkannya di atas tanah, lalu duduk bersama perempuan tua itu di atasnya.
‘Aisyah ra. pun menanyakan tentang perempuan tua yang membuat beliau rela memberikan waktu dan bersedia berbicara dengannya pada saat-saat sepeti itu. Maka beliau menjawab : “Ini adalah teman Khadijah.”

‘Aisyah ra. kembali bertanya : “Apa yang kalian bicarakan, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab : “Kami berbicara tentang Khadijah.”

Ibu kita, ‘Aisyah ra, pun cemburu dan berkata : “Engkau masih mengingat perempuan yang sudah ditutupi tanah itu, padahal Allah telah menggantikan dengan yang lebih baik darinya!”

‘Aisyah ra. tidak menyadari bahwa itu sebuah kekeliruan, kecuali setelah nampak kemarahan di raut wajah Rasulullah SAW. Ketika itu pun beliau bersabda : “Demi Allah, tidak ada yang dapat menggantikannya. Sungguh dia menghiburku saat orang-orang mengusirku dan membenarkanku saat orang-orang mendustakanku.”

‘Aisyah ra. menyadari kemarahan kekasihnya, maka dia segera berkata :”Maafkan aku, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda : “Minta maaflah kepada Khadijah, baru aku akan memaafkanmu.”
Kisah cinta yang terus bersinar di relung-relung hati Muhammad SAW seperti sebuah mutiara ini diriwayatkan oleh Bukhari, secara makna, dari Sayyidah ‘Aisyah ra.

* Kelezatan adalah egoisme, sedangkan cinta tidak demikian ...

Orang-orang yang tidak peduli selain kelezatan lahir dan pemuasan syahwat, tidak mencintai, kecuali kepada diri mereka sendiri dan tidak mengagungkan, kecuali syahwat mereka saja.

Kekasih mereka hanya sebagai alat dan sarana. Tidak ada pembicaraan mereka tentang cinta, kecuali pemuasan nafsu dan kenikmatan diri dengan berbagai kelezatan yang disajikan oleh khayalan egoisme mereka dengan dalih cinta.
Kenikmatan berbeda dari kebahagiaan. Yang pertama hanya sekejap, sekilas, dan akan segera sirna, lalu penyesalan, sedangkan yang kedua adalah semangat dan kegembiraan. Kelezatan adalah murni kebetulan, sedangkan cinta adalah kesadaran lagi kejujuran yang menyentuh hati dan jiwa, serta memberikan begitu banyak kebahagiaan. Cinta memastikan saat-saat bahagia Anda dan tidak membiarkan kelezatan menguasai Anda atau menawan Anda di dalam penjara kerugian.

Psikolog ternama, Osfield Shapartes, dalam tulisannya yang berjudul Psikologi Seksual, berkata : “Dorongan seksual berafiliasi pada sisi biologis, sementara cinta berafiliasi pada sisi kepribadian dari eksistensi kita. Perbedaan ini belum kita mengerti sampai sekarang, padahal itu adalah perbedaan fundamental.”

Kemajuan pembahasan di bidang ini -sayang sekali- terhalang oleh pendapat yang dikatakan oleh dua orang yang memiliki banyak pengetahuan tentang masalah seks. Mereka adalah Haflock Alice dan Sigmond Freud, yang menegaskan bahwa cinta dapat lahir dari dorongan seksual, kemudian akan kembali kepadanya.

Namun kita harus ingat bahwa dorongan seksual hanya memuaskan keingingan perorangan, sama sekali tidak menyentuh perasaan orang yang membutuhkan cinta, sementara cinta membawa kita keluar dari diri kita, lalu mendorong kita menuju makhluk lain.

*Cinta bukan Seks tetapi Seks ada dalam Cinta ....

Setelah kita mengetahui bahwa cinta bukan seks, bukan berarti ada penghalang di antara cinta dan seks. Walaupun watak cinta dan dorongan seksual sangat berbeda jauh, namun keduanya sangat terikat dan menjadikan keduanya saling membutuhkan.

Sebenarnya seks masuk dalam ruang lingkup cinta. Ini sudah disepakati oleh para ahli ilmu seksologi dan ilmu psikologi. Mereka menyatakan bahwa kenikmatan seksual antara dua orang yang saling mencintai tidak dapat dibandingkan dengan yang terjadi di antara mereka yang tidak terikat oleh hubungan cinta. Oleh karena itu, cinta bukan seks, tetapi seks adalah bagian dari cinta, bukan cinta seutuhnya.

Agar lebih mudah memahami perbedaan ini saya akan memberikan sebuah contoh. Ada seseorang yang senang dengan sebuah kebun. Dia sangat bahagia saat berada di dalam kebun tersebut, bahkan sekalipun dia tidak memakna buah yang dia sukai dari pepohonan yang ada di kebun tersebut; dan dia pun akan berada di puncak kebahagiaan apabila dia memakan buah dari pepohonan yang ada di kebun tersebut.

Namun apabila dia tidak dapat masuk ke dalam kebun tersebut (cinta), walaupun memakan buah dari pepohonan (seks) yang ada di kebun tersebut, dia tidak merasakan kebahagiaan yang diharapkannya, sebab dia tidak dapat masuk ke dalam kebun yang menjadi sumber kebahagiaannya.

Ilmu patologi seks telah memberikan bukti-bukti yang kuat bahwa cinta (faktor kejiwaan) dapat mempengaruhi seks (faktor fisik), tidak sebaliknya. Oleh karena itu, penyakit impoten pada seorang pria dan lemah syahwat pada seorang wanita adalah penyakit-penyakit yang muncul akibat kehilangan cinta dan jiwa yang tidak stabil.

Hal itu juga membuktikan tentang kesatuan jiwa dan fisik, dan keduanya saling menyempurnakan. Akibat adanya keretakan pada kesatuan yang saling menyempurnakan ini, maka muncullah penyakit-penyakit tersebut.

Karena gagal dalam mencapai kesempurnaan jiwa dan fisik, seseorang akan bersedia melakukan hubungan intim bukan berdasarkan cinta dan rela terjerumus dalam pemuasan hasrat semata, padahal itu adalah penipuan terhadap diri sendiri yang paling besar.

Hubungan seksual adalah satu-satunya kegiatan yang tidak akan sempurna bila dilakukan dengan kebohongan. Tetapi kita memang harus melakukannya sampai kita jujur dalam kehidupan seksual kita.

*Cinta Jauh Dari Seks ...

Shapartes berpendapat bahwa hubungan cinta tanpa seks mungkin saja terjadi antara seorang pria dan wanita.

Walaupun terdapat perbedaan yang sangat besar antara pemahaman cinta dan seks, tetapi tidak dapat dibayangkan hubungan cinta -yang erat dan sangat spesial- tanpa seks.

Hubungan erat dan spesial antara pria dan wanita pasti menginjak ke beberapa makna seksual, sebab hubungan seperti ini membuat seseorang manusia dengan segenap kemanusiaannya condong pada seseorang tertentu. Ini adalah perkara yang dapat dipastikan seks ada di dalamnya.

Akan tetapi, dorongan seksual hanya sebagian dari perasaan seorang pecinta, dibandingkan perasaan-perasaan indah yang menyatukannya dengan orang yang dicintainya dan mengikat dengan jalinan jiwa dan ruh antara dua orang yang saling mencintai. Bahkan ketika seks tidak lagi ada karena sebab-sebab yang tidak bisa dielakkan, sesungguhnya matahari cinta tidak akan pernah tenggelam. Barangkali ini membuktikan betapa kuat dan dalamnya cinta itu, juga betapa hebatnya menghujam di dalam jiwa. Seks memang dapat menambah erat hubungan, namun jika seks tidak ada lagi, kadar dan ketulusan cinta tetap tidak berkurang.

Di antara kisah menarik yang menguatkan hal di atas adalah kisah kehidupan politik Dazrail yang hidup di dalam surga kenikmatan berkat istrinya, Mary Ann, seorang istri yang sepertinya hidupnya hanya untuk suami, sampai dia terbaring lemah akibat kanker usus.

Dalam keadaan seperti itu pun dia terus berjuang hingga tidak membuat panik kekasihnya, sampai keduanya berusia senja dengan segala kelemahannya. Masing-masing dari mereka tidak bisa lagi membantu yang lain. Mereka hanya bisa melakukan surat menyurat dari satu kamar ke kamar yang lain.

Suami yang sudah lemah itu pernah menulis surat kepada kekasihnya sebagai berikut : “Menurutku, rumah kita nanti adalah rumah sakit. Akan tetapi bagiku, berada di rumah sakit bersamamu lebih baik daripada berada di istana tanpamu.”

Suatu kali istri berkata kepada teman-temannya : “Berkat kebaikannya, sepanjang hidupku penuh kebahagiaan.” Lalu suami menambahkan : “Kami telah menikah sejak tiga puluh tahun yang lalu. Selama itu, aku tidak pernah merasa bosan sedikit pun.”

Selama tiga puluh tahun itu, kedua suami istri ini mendapatkan kebahagiaan berumah tangga yang tidak dapat dinilai dengan uang, walaupun sakit menimpa mereka dan tanpa kelezatan fisik. Rumah yang mengumpulkan dua tubuh yang lemah itu menjadi surga yang sangat nyaman bagi jiwa mereka, surga yang dirindukan Dazrail setelah kematian istrinya.

Setelah kematian istrinya, dia tidak lagi merasakan kehangatan tempat tinggal. Dia pernah berkata kepada supir pribadinya : “Antar aku ke rumah.” Tidak lama setelah mengatakan itu, dia baru teringat bahwa dia sudah tidak lagi memiliki rumah (seperti dulu). Maka air matanya pun mengalir seakan ingin menggambarkan kesedihannya.

Apabila ada cinta tanpa seks, maka itu termasuk dalam bab kasih sayang yang dapat saja dibayangkan keberadaannya di antara dua makhluk, baik satu jenis maupun berbeda jenis. Namun cinta berbeda jenis adalah tema di luar tema cinta antara dua jenis yang sama (manusia dengan manusia) yang kita bahas di sini.

***share dr slah stu group kt fb***

Rabu, 15 Jun 2011

ALLAH mangajarkan CINTA

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ....
Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta ...

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya ...

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja ...

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran ....

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki ....

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi ....

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki ....

nie aq amik dr slah stu page kt fb yg aq like... hayati la k... slamat beramal... =)